It’s a super late post. But I feel like remembering my trip to New York last February.
Kalau dipikir-pikir, itu saat yang salah banget untuk berkunjung ke New York. Blizzard bow! Baru sekali itu tuh gw berada di kota asing, berjalan di jam 8 malam, di tengah salju, di tengah kota yang sepi, lalu begitu sampai di hotel, mendapati kalau kota ditutup karena blizzard.
Blaaah banget itu rasanya. Nggak karuan. Antara ngeri kalau nggak bisa makan kalau besok supermarket pada tutup juga ngeri duit abis kalau terpaksa makan di hotel. Gile, makan di hotel kan edyaaaaan mahalnya. Di Jakarta aja mahal, lha ini di New York mak!
Jadilah gw seperti locals yang mantengin TV terus soal berita terkait blizzard. Sampai tengah malam gw nontonin berita, pagi-pagi sebelum jalan keluar itu nonton berita dulu untuk cek pengumuman dari walikota New York soal gimana kondisi kota. Makanya gw sungguh berbahagia sekali karena kota dinyatakan aman untuk dilalui pagi itu — waktu itu hari kedua gw sampai di New York.
Dan pagi itu gw sungguh tiada juntrungan. Ikut bareng locals nunggu di Grand Central Station. Mereka sih emang mau pergi kerja atau ke mana lah itu, sementara gw cuma pingin jalan-jalan di dalam dan menikmati suasana stasiun kece ini lebih lama, haha.
Jadilah di hari itu gw justru puas-puasin jalan. Gw jalan kaki sampai Times Square mak. Dan itu…. j-a-u-h, secara hotel gw itu deket UN headquarter. Eh atau sebenernya itu mungkin deket, tapi karena dingin dan masih banyak salju, jadinya berasa banget ya. Berasa dingiiiiin dan berasa basaaaah itu boots gw! Kaki sampai beku kedinginan karena kaos kaki juga basah karena salju, huhuhu.
Gw beruntung banget bisa ketemu sama Margaret Scott di sana. Itu temannya bos gw dan ternyata such a big name untuk kawan-kawan jurnalis/aktivis di Jakarta. Senior lah. Dan sekarang mengajar di NYU. Dia ngasih pinjam sepatu, kaos kaki, ngajak makan di restoran Indonesia di mana gw bisa minum teh kotak — senang! Tapi lagi-lagi, tolol banget gw karena nggak foto sama dia!
Yang juga beruntung adalah bisa bertemu Berni Mustafa. Ini adalah teman liputan jaman rikiplik dulu. Dia dulu masih liputan di The Jakarta Post. Dulu gw bareng sama Berni ini liputan di Aceh yang penuh suka duka ituh. Sekarang rupanya dia lagi sekolah lagi di New York. Meski Berni ini orangnya pendiam, ternyata sukses juga kita berbincang-bincang sambil jalan membelah kota New York bersama-sama, haha! Dan karena ada Bernie juga, gw sukses menjejakkan kaki ke Central Park. Iyes! THE Central Park. Oh I feel soooo like in the movies, hahaha!
Dan ternyata Berni itu juga jarang ke Central Park. Dia ngekos di tempat yang rada minggir supaya harganya murah. Oh yes, tentu I know that so well. Dan karena itu begitu kita berdua masuk ke Central Park, Berni bilang,”Gw juga belum pernah masuk Central Park dari sisi sini.” Aha! There’s always the first time for everything ya booook.
Ok, now about work. Haha. My trip to New York was awesooome! From the conference Cracking the Code, I met some excellent ladies doing magical things with digital world.
And I mean… EXCELLENT! I felt so little compared to them. And not to mention that they’re all sooooo yooung, soooo talented and soooo humble!! Duh bener-bener ngiri lahir batin ya di situ itu. Ada yang digital team pertamanya Guardian, ada yang bikin start up long form journalism, ada yang bikin media untuk perempuan di Zimbabwe.. dan banyak lagi yang bener-bener sukses bikin gw merasa…. nggak berguna 🙂
Aha, dan jangan lupa juga kalau di New York inilah gw menjalani hackaton pertama gw *terharu* Ide dari tim kami adalah bikin apps untuk menghubungkan jurnalis dengan profesi lain seperti desainer, marketing dan sebagainya untuk bikin sesuatu. Daaan kami menang hadiah $1000 dari Google dong! Hebat kaaaaaan!!
Dan inilah akhir dari catatan perjalanan gw di New York yang tertunda selama berbulan-bulan, hehe. Dan gw pun mengakhiri New York dengan makan sesuatu yang oh so New Yorker… bagel!!!
Thank you so much New York… for the proper winter, for the experience of walking among the snow, letting me eat out like a New Yorker and yes, I had a tremendous time there. Muah!